Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerapkan konsep hub and spoke pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia untuk ikut menekan biaya logistik nasional. Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, konsep ini merupakan pola jaringan yang memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan pengumpul.
“Barang-barang yang berasal dari seluruh Indonesia dipusatkan di Jakarta atau Surabaya. Sehingga, sebagai spoke mendukung hub, yakni Jakarta, Pelabuhan Patimban, ataupun Surabaya,” kata Budi dalam seminar daring ‘Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0’, Selasa (23/11).
Secara teknis, pelabuhan utama meminta muatan dan pengiriman sementara ke pelabuhan lain, yang berperan sebagai pengumpan. Kapal besar akan mendistribusikan muatan antar-hub dalam jalur yang disebut main line. Kemudian, kapal yang lebih kecil akan mendistribusikan barang dari hub ke spoke dan sebaliknya.
Melalui sistem ini, jumlah barang yang banyak dapat langsung dikirimkan ke negara tujuan ekspor. “Barang-barang yang ada di Jawa Barat, kita konsentrasikan ke Patimban. Sedangkan yang Bekasi dan tangerang bisa kita konsentrasikan di Priok, dan ini tentu membuat jadi lebih efisien,” katanya.
Saat ini terdapat 636 pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan laut. Ditambah 57 terminal yang merupakan bagian dari pelabuhan, serta 1.321 rencana lokasi pelabuhan. Konsep ini diharapkan dapat menunjang program Tol Laut yang dapat mengoptimalkan distribusi barang dan pengembangan ekonomi di daerah terluar, tertinggal, terdepan, dan perbatasan (3TP).