Peserta mengikuti pelatihan pekerja konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di SMKN 1 Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (6/10). (ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga)
Sebagai emiten konstruksi pelat merah, ADHI juga mengemban tugas menjadi salah satu pelaksana pembangunan IKN Nusantara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menunjuknya.
Dari situ, perseroan mengantongi kontrak proyek pembangunan rumah tapak kedinasan beserta fasilitas penunjang, berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Nilai dari proyek itu mencapai Rp493,7 miliar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Rumah Susun dan Rumah Khusus II PUPR, Ronal Setiyadi serta perwakilan Kerja Sama Operasi (KSO), General Manager Departemen Gedung Adhi Karya, Yan Arianto sudah tandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada Rabu (7/12). Dus, proyek resmi digelar dan serah terima berlangsung pada 2024.
Adapun, Adhi Karya terpilih menjadi kontraktor utama di skema KSO proyek tersebut, dengan tugas: perencanaan dan perancangan, serta pekerjaan konstruksi dan infrastruktur area itu (layaknya rumah tapak, penataan area fasilitas umum dan sosial, serta sarana prasarananya).
Sampai saat ini, ADHI sudah beroleh kontrak proyek IKN berupa 22 menara untuk hunian pekerja konstruksi IKN, pelindung fender jembatan Pulang Balang, jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang–KTT Kariangau, dan rumah tapak kedinasan—terbaru.
Adhi Karya sendiri membidik kontrak IKN di rentang Rp3 triliun sampai dengan Rp3,5 triliun. Ditambah kontrak terbaru, saat ini perseroan sudah raih kontrak IKN sejumlah Rp1,8 triliun. Perseroan berharap kontrak anyar dari IKN bakal terus naik, sejalan dengan proses lelang yang sedang ADHI ikuti.
“Perolehan kontrak baru akan berdampak positif bagi kinerja ADHI,” ujarnya.