Jakarta, FORTUNE - Industri makanan dan minuman (mamin) tergolong sektor penting yang menunjang kinerja industri pengolahan nonmigas. Pada triwulan I-2022, industri mamin menyumbang 37,77 persen dari PDB industri pengolahan nonmigas.
“Peran dari sektor industri makanan dan minuman ini akan memberikan dampak signifikan terhadap industri pengolahan non migas maupun PDB nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, dalam keterangannya, Selasa (5/7).
Dia mengatakan industri mamin tumbuh 3,75 persen pada triwulan I-2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Perolehan ini juga lebih tinggi bila dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2021 yang mencapai 2,45 persen.
“Industri makanan dan minuman adalah salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujarnya.
Ditinjau dari sisi perdagangan internasional, ekspor produk mamin hingga triwulan I-2022 telah mencapai US$10,92 miliar. Bila dilihat dari neraca dagang mengalami surplus, sebab impor mamin pada periode sama hanya US$3,92 miliar.
“Dari sisi investasi, sampai dengan triwulan I tahun 2022, realisasi investasi untuk sektor industri makanan dan minuman mencapai Rp19,17 triliun, terdiri dari PMDN (penanaman modal dalam negeri) sebesar Rp9,34 triliun dan US$684,98 juta untuk PMA (penanaman modal asing),” kata Putu.