Jakarta, FORTUNE - L'oreal Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selama tujuh tahun konsisten mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), khususnya jurusan Tata Kecantikan Rambut. Hingga saat ini, program L’Oréal Hairducation telah menjangkau sebanyak 28 SMK di Indonesia dengan 54 guru terlatih dan lebih dari 1.700 lulusan SMK yang siap berkarya di industri tata rambut.
Industri tata kecantikan rambut memiliki potensi besar dengan estimasi nilai mencapai Rp11 triliun per tahun. Dengan estimasi nilai tersebut, dibutuhkan semakin banyak talenta yang siap kerja dan unggul untuk industri ini. Faktanya saat ini ada 100 ribu salon dan 5 ribu barbershop dengan perkiraan jumlah tenaga kerja sekitar 295 ribu orang.
Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability PT L’Oréal Indonesia, Melanie Masriel, mengatakan seorang hairdresser tentunya harus memiliki passion dan kreativitas untuk dapat sukses di bidang ini. Industri hairdressing terus berkembang dan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman, sehingga perlu disiapkan talenta-talenta yang semakin berkualitas dan terus diperkaya dengan berbagai keterampilan terbaru dalam hal kemampuan teknis, kreativitas, hingga kemampuan berbisnis yang mumpuni.
"Program L’Oréal Hairducation, yang diusung oleh brand kami, L’Oréal Professionnel menjadi komitmen mendukung program Pemerintah untuk mengedukasi generasi muda dan mengembangkan kualitas talenta siap kerja di Indonesia, terutama di industri tata rambut. Hal ini sejalan dengan misi L’Oréal untuk menciptakan dunia kecantikan yang menggerakkan Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/2).