L'Oréal Indonesia Akan Kurangi 78% Plastik, Ini Strateginya

Jakarta, FORTUNE - L'Oréal Indonesia membidik mengurangi 78 persen plastik virgin pada 2025, sebagai upaya mempercepat pengurangan sampah. Pada 2021, perusahaan sudah menghemat plastik virgin 4 persen.
“Kalau di kemasan, contoh di Garnier kita sudah achieve 37 persen penggunaan virgin materials, itu yang diproduksi di pabrik kami di Cikarang,” kata Director of Corporate Responsibility L'Oréal Indonesia, Mohamad Fikri, Selasa (6/12).
Komitmen-komitmen itu jadi bagian dari strategi keberlanjutan L'Oréal for the Future (L4TF). Tiga strategi utama perusahaan, yakni: menekan 20 persen intensitas kemasan produk pada 2030; menggunakan 100 persen bahan daur ulang di kemasan plastik rigid pada 2025; serta mengumpulkan dan mendaur ulang sampah.
Raksasa kosmetik itu pun menargetkan menghimpun 26 persen sampah kemasan lewat kolaborasi daur ulang. Itu terdiri dari10 persen pengumpulan semua jenis plastik lewat program Garnier x eRecycle dan 16 persen melalui program bersama IPRO.
Ini bukan pertama kali bagi L'Oréal Indonesia. Sebab inisiasi keberlanjutan perusahaan sudah berlangsung 43 tahun. “Kami tak mulai dari nol, kami sudah jadi salah satu pemimpin di industri kecantikan dalam praktik keberlanjutan,” kata Presiden Direktur L'Oréal Indonesia, Junaid Murtaza.