Jakarta, FORTUNE - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Emiten pertambangan logam ini membukukan laba bersih periode berjalan Rp2,63 triliun.
Laba emiten BUMN ini tumbuh 54 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp1,71 triliun. Laba bersih per saham dasar ANTM naik menjadi Rp109,31 dari sebelumnya Rp71.18.
Kenaikan laba bersih ANTM sejalan dengan kenaikan pendapatan. Emiten pertambangan ini mencatatkan nilai penjualan Rp33,68 triliun, tumbuh 27 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp26,48 triliun.
“Hal tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit,” kata Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang, Syarif Faisal Alkadrie, dalam keterangannya, Jumat (16/12).
Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 70 persen terhadap total penjualan ANTM. Nilai penjualan emas Antam mencapai Rp23,53 triliun.
Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua bagi pendapatan ANTM. Kontribusi logam ini Rp4,91 triliun atau 15 persen dari total penjualan konsolidasian ANTM. Pada posisi ketiga, ada penjualan bijih nikel dengan kontribusi penjualan Rp3,56 triliun.
Sementara, penjualan Bauksit dan Alumina mencapai Rp1,44 triliun atau tumbuh 50 persen secara tahunan dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp959,24 miliar.
Penguatan profitabilitas segmen tecermin pula pada capaian laba bersih periode berjalan segmen bauksit dan alumina yang mencapai Rp227,16 miliar pada kuartal III-2022, saat perusahaan berhasil membalikkan arah dari keadaan rugi bersih pada 9M21 sebesar Rp507,38 miliar.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, sejumlah beban ANTM terpantau naik, seperti beban pokok penjualan yang menjadi Rp27,69 triliun dari sebelumnya Rp21,47 triliun.