Jakarta, FORTUNE - Emiten bagian dari Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencetak laba bersih sebesar Rp212,22 miliar pada 2024, naik 11,19 persen (YoY) dari 2023.
Manajemen menyatakan, ini merupakan laba bersih tertinggi sejak perseroan beroperasi. Pertumbuhan tersebut disebbakan oleh transformasi aspek komersial dan operasional, serta standardisasi dan digitalisasi berbagai lini pendukung perseroan.
Pendapatan perseroan juga tercatat tumbuh 12,16 persen (YoY) menjadi Rp824,60 miliar; dari Rp735,20 miliar pada 2023. Tanjong Priok merupakan kontributor pendapatan tertinggi, yakni Rp757,77 miliar atau 91,09 persen. Kemudian, Terminal Satelit IPCC di berbagai area (Belawan, Pontianak, Balikpapan, Makassar dan Banjarmasin yang baru dioperasikan per tanggal 1 Oktober 2024) berkontribusi sebesar Rp66,34 miliar atau 8,76 persen.
Adapun jika dilihat dari pendapatan per jenis cargo, CBU menyumbangkan porsi pendapatan terbesar dengan Rp613,61 miliar atau sekitar 74,79 persen. Sementara itu, pendapatan alat berat dan bus/truk masing-masing Rp80,45 miliar dan Rp90,10 miliar. Itu setara 9,76 persen dan 10,93 persen dari pendapatan keseluruhan.
Pada 2024, perseroan berhasil menerapkan pola bisnis baru yaitu implementasi single billing. IPCC juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,49 persen dari Rp 1,78 triliun pada 2023, menjadi Rp 1,85 triliun pada akhir 2024. Katalisnya adalah kenaikan kas dan setara kas IPCC mencapai Rp 810 miliar yang naik sebesar 20,92 persen.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi mengatakan, "Sepanjang tahun 2024, IPCC berhasil memperluas layanan melalui penambahan kapasitas melalui PDC, integrasi layanan logistik, penambahan terminal satelit dan penerapan pola bisnis yang baru."