Jakarta, FORTUNE — Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG Electronics (LG), meresmikan pabrik pendingin udara (AC) baru di Bekasi, Jawa Barat. Pendirian fasilitas ini bertepatan dengan 35 tahun kehadiran LG di Indonesia, serta menandai tonggak penting dalam ekspansi global perusahaan.
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 32.000 meter persegi ini dirancang khusus untuk memproduksi berbagai jenis AC rumah tangga. Fasilitas tersebut bukan hanya memperkuat rantai pasok domestik, tetapi juga akan menjadi pusat inovasi teknologi pendingin udara bagi LG di kawasan Asia Tenggara.
Produksi perdana telah dimulai pada bulan lalu, dengan target mencapai 700.000 unit indoor dan outdoor pada tahun pertama operasional. Dalam waktu dekat, LG juga berencana melipatgandakan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
President of the LG ES Company, James Lee, mengatakan bahwa pabrik ini menjadi wujud kemajuan nyata dari strategi Global South yang tengah dijalankan perusahaan.
“Dengan memperkuat kapasitas produksi lokal, kami dapat menyediakan solusi tata udara canggih dan lebih baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia dan pasar sekitarnya, sekaligus mendorong pertumbuhan di seluruh kawasan,” ujar Lee dalam keterangan resmi, Jumat (24/10).
Sementara itu, President of LG Electronics Indonesia, Ha Sang-chul, menegaskan pentingnya prinsip kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan dalam menghadapi masa depan industri nasional.
“Kami percaya bahwa masa depan industri Indonesia akan ditentukan oleh kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan. Bersama Indonesia, kami terus melangkah maju,” pungkas Ha.
LG juga memastikan seluruh produk yang dihasilkan di pabrik Bekasi akan mengikuti LG Korean Quality Control System, sistem kendali mutu global yang diterapkan di semua fasilitas produksi LG di berbagai negara. Pendekatan ini menjamin kinerja optimal, efisiensi energi tinggi, dan keandalan jangka panjang yang menjadi ciri khas perusahaan.
Selain itu, pabrik ini juga mendukung inisiatif pemerintah untuk menyelaraskan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dengan standar regional ASEAN. Setiap unit AC yang diproduksi akan menggunakan refrigeran R32, bahan pendingin ramah lingkungan yang memiliki emisi karbon lebih rendah.
