Jakarta, FORTUNE – Lonjakan harga pakan ternak yang sebagian bahan bakunya masih diimpor, menyebabkan harga komoditas daging ayam dan telur berfluktuasi hingga cenderung naik.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengungkapkan tidak menentunya harga ini berdampak pada para peternak yang mengalami rugi berkepanjangan.
“Akibat fluktuasi harga LB (Live Bird) ayam ras daging. Fluktuasi harga telur ayam ras, tren kenaikan harga pakan pada waktu tertentu juga terjadi kelangkaan DOC (Day Old Chick) ayam ras,” ujarnya dalam diskusi daring Indonesian Poultry Business Forum, Rabu (8/6).
Ia menilai bahwa situasi yang tengah terjadi ini perlu menjadi perhatian, mengingat komoditas peternakan–dalam hal ini perunggasan–sangat berpengaruh bagi perekonomian. Rantai bisnis komoditas ini sangat berperan dalam ekonomi masyarakat, mulai dari hulu hingga hilir.