Jakarta, FORTUNE – Maskapai Jerman, Lufthansa akan memangkas 4.000 karyawannya hingga 2030 dan menetapkan target keuntungan yang lebih tinggi, sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi dan otomatisasi.
Dilansir dari Reuters, kebijakan itu membuat saham Lufthansa naik 2 persen pada awal perdagangan dan stabil di 1,3 persen lebih tinggi di level €7,85 menjelang siang waktu Eropa.
Lufthansa selama beberapa tahun terakhir kesulitan menekan biaya dan memperluas bisnis karena masalah tenaga kerja. Tahun lalu, perusahaan mengeluarkan dua kali peringatan penurunan laba dan gagal mencapai target margin operasi 8 persen.
“Kinerja keuangan kami tertinggal dibanding beberapa pesaing,” kata CEO Carsten Spohr saat acara Capital Markets Day dikutip dari Reuters, Selasa (30/9).
Sedangkan untuk target baru 2028-2030, perusahan ini menetapkan margin operasi disesuaikan diproyeksikan 8–10 persen mulai 2028 dari yang sebelumnya hanya 8 persen, dengan arus kas bebas disesuaikan diharapkan lebih dari €2,5 miliar per tahun.
Acara Capital Markets Day—yang pertama sejak enam tahun terakhir—digelar untuk meyakinkan investor bahwa program pemulihan perusahaan berjalan sesuai rencana. Fokus utamanya, menghidupkan kembali bisnis maskapai inti Lufthansa yang selama ini dianggap sebagai “anak bermasalah” karena biaya yang terus melonjak.
Menurut Reuters, Lufthansa berencana memangkas sekitar 20 persen karyawan non-operasional, terutama di Jerman, bekerja sama dengan serikat pekerja. Namun, untuk menekan biaya, 1.500 pegawai administratif baru akan direkrut di wilayah lain.