Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia bisnis, sering terdenger istilah Cost of Goods Sold atau COGS. Istilah ini mengacu pada beberapa biaya yang harus diperhitungkan dalam bisnis, bisa berupa modal, biaya produksi, harga jual, sampai perawatan dan pembaruan peralatan bisa diperlukan.
Menurut laman Investopedia, COGS adalah biaya langsung untuk memproduksi barang yang dijual oleh perusahaan, termasuk biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung digunakan untuk membuat barang tersebut. Sedangkan untuk biaya tidak langsung, seperti biaya distribusi atau biaya tenaga penjualan, tidak masuk dalam komponen COGS.
Di Indonesia, COGS juga dikenal sebagai Harga Pokok Penjualan (HPP). Komponen ini dibutuhkan untuk mendapatkan perhitungan laba kotor. Caranya, adalah dengan mengurangi pendapatan dengan komponen HPP tersebut. Laba kotor sendiri adalah ukuran profitabilitas yang mengevaluasi seberapa efisien perusahaan dalam mengelola tenaga kerja dan persediaannya dalam proses produksi.
Dengan mengatahui HPP, maka laba perusahaan pun dapat diperkirakan. Jika HPP meningkat, maka laba bersih akan menurun, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, setiap usaha biasanya akan menjaga COGS tetap serendah mungkin, demi keuntungan yang tinggi.