Jakarta, FORTUNE – Siapa pun yang ingin membuat produk untuk dijual ke pasar, sebaiknya memahami Bill of Material (BOM). Pasalnya, BOM akan memudahkan seseorang dalam proses membuat suatu produk bisnis.
BOM berfungsi sebagai daftar lengkap barang, termasuk bahan baku dan suku cadang, yang dibutuhkan untuk membuat produk tertentu. Dalam arti lain, BOM memuat daftar bahan produksi serta kebutuhan untuk memproduksi suatu barang, sebagaimana dilansir dari laman accurate.
Untuk lebih mudah memahami BOM, maka bisa ditengok ilustrasi sebagai berikut. Misalnya, tukang roti dapat memasukkan sejumlah bahan untuk membuat roti termasuk tepung roti. Namun, pada saat yang sama dia mesti menambahkan mesin untuk membuat kopi, antara lain mesin pengaduk dan oven, dalam BOM.
BOM juga memuat ihwal instruksi produksi ataupun perakitan produk. Dalam praktiknya, daftar bahan yang dimasukkan memiliki tingkatan berdasarkan proses produksi, mulai dari perakitan berdasarkan stok (Assembly to Stock), perakitan berdasarkan pesanan (Assembly to Order), manufaktur berdasarkan stok (Made to Stock), dan manufaktur berdasarkan pesanan (Made to Order).
Jadi, Bill of Material biasanya muncul dalam format hierarki, dengan level tertinggi menampilkan produk jadi, dan level bawah menunjukkan komponen dan material individual.