Ilustrasi Harga Pokok Penjualan. (Pixabay/Steve Buissinne)
Setiap perusaahaan menetapkan peraturan dan kebijakan yang berbeda bagi para tenaga kerja pemasar. Namun, secara umum berikut beberapa jenis komisi, seperti dilansir dari laman accurate.
1. Straight commission
Pada jenis ini, komisi akan diberikan sebanyak 100 persen. Itu berarti para tenaga pemasar hanya akan mendapatkan penghasilan dari capaian kinerja penjualannya.
Jenis komisi ini bisa ditetapkan oleh perusahaan yang tidak menerapkan gaji pokok pada tenaga pemasarnya.
Dengan demikian, penghasilan yang harus diterima oleh karyawan menjadi tidak menentu, serta menimbulkan persaingan yang ketat.
2. Gaji Pokok dan Komisi
Bentuk komisi ini lazim ditemui di banyak perusahaan. Jenis komisi ini diterapkan bersamaan dengan gaji pokok.
Komisi tersebut bisa dibayarkan kepada karyawan atas performa penjualan per bulannya.
Dalam praktiknya, apabila kinerja penjualan turun atau kurang baik, mereka takkan mendapatkan komisi, namun tetap beroleh gaji pokok.
Sebaliknya, saat karyawan berhasil mencapai target penjualan, maka mereka akan mendapatkan gaji pokok dan komisi penjualan sekaligus.
3. Tiered commision
Komisi ini mempunyai tingkatan persentase yang berbeda-beda. Semakin banyak target pencapaian penjualan yang sudah diraih oleh tenaga pemasar, maka komisi penjualan yang bisa didapatkan akan semakin besar.
Tujuan jenis komisi ini adalah untuk mendorong karyawan dalam mencapai target penjualan. Dengan begitu, karyawan bisa mencari strategi yang jitu ataupun menerapkan kreativitas yang unik dalam kegiatan penjualannya.
4. Revenue commission
Revenue commission adalah jenis komisi yang memberikan persentase penjualan.
Sebagai misal, seorang tenaga pemasar menjual suatu produk seharga Rp150 juta. Di sisi lain, perusahaan memberikan persentase komisi sebesar 10 persen dari hasil penjualan tersebut.
Maka, tenaga pemasar itu berhak mendapatkan komisi sebesar 15 juta rupiah, yang mana merupakan 10 persen dari nilai penjualan.
5. Gross margin commission
Gross margin commission memiliki karakteristik yang hampir sama dengan revenue commission. Hanya saja, di dalamnya terdapat total keuntungan dari penjualan yang sudah dicapai oleh tenaga pemasar.
Sebagai contoh, seorang karyawan pemasar berhasil menjual produk yang berharga Rp2 juta. Adapun harga pokok dari barang tersebut adalah Rp1,5 juta.
Dengan demikian, komisi yang akan didapat oleh sales tersebut adalah Rp500 ribu.