orang bertemu di kantor menulis memo. shutterstock/Indypendenz
Menghitung NPV terhitung mudah. Namun, perlu diperhatikan bahwa rumusnya beragam dan bergantung pada konsistensi dan jumlah arus kas yang dihadapi perusahaan.
Secara umum ada dua rumus NPV: NPV untuk investasi dengan arus kas tunggal, dan NPV untuk proyek dengan banyak arus kas dan durasi lebih lama. Berikut penjelasannya dilansir dari pelbagai sumber.
1. Rumus NPV untuk investasi dengan arus kas tunggal
Saat menghitung NPV untuk proyek jangka pendek dengan arus kas tunggal, satu-satunya variabel yang diperlukan untuk mendapatkan nilai sekarang adalah arus kas, periode waktu arus kas, dan tingkat diskonto.
Jika proyek hanya memiliki satu arus kas, rumus NPV berikut dapat diterapkan:
Net present value = Arus kas / (1 + i)^t – investasi awal
Keterangan:
- i = tingkat pengembalian atau diskonto yang diminta
- t = jumlah periode waktu.
2. Rumus NPV untuk proyek dengan banyak arus kas dan durasi lebih lama
Jika perusahaan berurusan dengan proyek yang lebih panjang serta melibatkan banyak arus kas, ada rumus NPV khusus yang bisa digunakan.
Untuk investasi jangka panjang dengan beberapa arus kas, rumusnya hampir sama. Kecuali jika perusahaan bakal mendiskontokan setiap arus kas satu per satu dan kemudian menambahkannya bersama-sama.
Net present value = Jumlah nilai saat dari pendapatan yang diharapkan – investasi awal
Sebagaimana terlihat dalam rumus, untuk mendapatkan nilai arus kas saat ini perusahaan perlu mendiskontokannya pada tingkat tertentu. Tingkat tersebut diperoleh dengan mempertimbangkan pengembalian investasi dengan risiko atau biaya pinjaman yang sama untuk investasi tersebut.
Hasil penghitungan NPV yang positif menunjukkan pendapatan yang diproyeksikan melebihi biaya yang diantisipasi. Dengan demikian, investasi yang Anda lakukan kemungkinan besar akan menguntungkan.
Sebaliknya, apabila investasi menghasilkan NPV negatif, maka kemungkinan besar investasi atau proyek tersebut akan mengakibatkan kerugian.
Sebelum perusahaan memutuskan akan melanjutkan suatu proyek atau investasi, ada baiknya bila berfokus pada proyek yang menghasilkan nilai NPV yang positif.
Contoh perhitungan NPV sebagai berikut, seperti dikutip dari laman Mekari. Perusahaan A, misalnya, tengah merencanakan proyek berinvestasi awal Rp80.000.000. Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas Rp100.000.000 pada tahun selanjutnya.
Lantas, berapa NPV dari proyek tersebut jika diasumsikan tingkat pengembalian yang diminta adalah 10 persen atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek? Berikut perhitungannya.
NPV = [Rp. 100.000.000/ (1+0,1) ^1] – Rp. 80.000.000
NPV = Rp. 10.909.090
Perhitungan tersebut menunjukkan hasil NPV positif. Jadi, kemungkinan besar proyek tersebut akan menguntungkan sehingga perusahaan itu dapat menerima proyek dimaksud.