Jakarta, FORTUNE - Pemerintah meminta Posco untuk mempercepat progres investasi tahap II bersama PT Krakatau Steel, serta pada konsorsium proyek Grand Package industri baterai listrik terintegrasi dengan total nilai investasi mencapai US$9,8 miliar di Indonesia.
Permintaan itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, Senin (14/11), saat bertemu Presiden Direktur Posco, Jeong Tak, di Bali di sela-sela ajang B20. Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut Direktur Utama PT Krakatau Steel (KS), Silmy Karim, dan Presiden Direktur PT Krakatau Posco, Kim Kwang Moo.
“Saat ini kita fokus percepat implementasinya. Untuk itu, proses negosiasi dengan pemerintah sebaiknya melibatkan seluruh anggota konsorsium agar bisa diputuskan cukup dengan satu kali rapat,” kata Bahlil, dalam keterangannya, Rabu (16/11).
Bahlil mengapresiasi perkembangan proyek perluasan investasi Posco di Indonesia, yaitu produksi baja untuk kerangka kendaraan listrik oleh PT Krakatau POSCO. Menurutnya, Kementerian Investasi sangat serius dan berkomitmen untuk membantu agar proyek investasi berjalan dengan baik.
“Produksi baja Krakatau Posco bisa menjadi basis bahan baku bagi penetrasi pasar EV (electric vehicle) di Asia Tenggara dan global ke depannya. Apalagi dengan adanya minat perusahaan produsen EV yang akan masuk ke Indonesia seperti Foxconn, misalnya,” ujar Bahlil.