Jakarta, FORTUNE - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan konsorsium LG bakal melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik pada 15 September 2021 atau dengan kata lain pada pekan depan. Adapun nilai proyek yang telah disepakati sebesar US$9,8 miliar atau setara Rp139,9 triliun (kurs:14.240).
“Cadangan nikel dunia 25 persen ada di Indonesia dan alhamdulilah sekarang kita ingin menjadi negara produsen terbesar untuk pembangunan baterai mobil dan kemarin saya lapor tanggal 15 September 2021 kita sudah mulai gorund breaking pembangunan pabrik LG yang kami teken di awal tahun 2021 sebesar USD9,8 miliar,” kata Menteri Investai/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam dialog virtual di Jakarta, Rabu (8/9).
Adapun konsorsium ini terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO, dan Huayou Holding.Mereka akan bermitra dengan IBC yang beranggotakan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara. Lalu, IBC juga bermitra dengan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari Tiongkok.