Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menghadiri peresmian pabrik rokok elektrik dengan investasi US$80 juta atau sekitar Rp1,12 triliun di Malang, Jawa Timur.
Balil meminta para produsen rokok elektrik yang berinvestasi di Indonesia berkolaborasi dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
“Tolong libatkan UMKM dan pengusaha lokal, beri dukungan ke mereka. Investasi yang baik itu, yang besar mampu mengangkat yang kecil. Jadi, tolong kita butuh kerja sama. Kita butuh kolaborasi. Kita butuh lapangan pekerjaan, tapi juga ruang untuk anak-anak daerah,” katanya saat menghadiri fasilitas produksi rokok elektrik asa Cina, PT Smoore Technology Indonesia (STI) di Malang, Kamis (30/6).
Menurutnya, para pengusaha asing yang membuka usaha di Indonesia, perlu memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk berkembang. Masyarakat perlu memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal, paling tidak untuk bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.