Jakarta, FORTUNE - Para CEO teknologi muali mengubah sikap mereka terkait mandat Return to Office (RTO) dan penerapan budaya kerja dari kantor atau Work from Office (WfO). Saat ini, hanya 3 persen yang ingin karyawan kembali bekerja penuh waktu di kantor, mengutip laporan Fortune.com.
Dalam dua tahun terakhir, banyak perusahaan teknologi mencoba memanggil kembali pekerja ke kantor dengan ancaman PHK, termasuk Zoom yang kembali bekerja secara langsung tahun lalu. Namun, saat ini para bos teknologi tampaknya mulai menyerah melawan suara pekerja yang mayoritas menginginkan bekerja dari rumah atau fleksibel.
Banyak perusahaan kini memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih kapan dan di mana mereka bekerja. Pada tahun 2023, hanya 38 persen perusahaan teknologi yang menerapkan model "employee’s choice".
Kini, persentase tersebut melonjak menjadi 56 persen dan menjadikannya kebijakan paling populer di antara perusahaan teknologi. Sebaliknya, hanya 18 persen perusahaan yang menetapkan hari-hari tertentu karyawan harus bekerja dari kantor dengan "model hibrida terstruktur".