Jakarta, FORTUNE – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel menyatakan optimistis akan pertumbuhan kinerjanya tahun ini. Anak usaha Telkom Group—yang bergerak di bidang penyewaan infrastruktur telekomunikasi—tersebut menyiapkan sejumlah strategi khusus demi keberlanjutan bisnis.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan perusahaan akan memperbesar kontribusi pertumbuhan bisnis organik sebagai strategi pertama. Caranya yaitu dengan menggenjot layanan built to suit (B2S) dan kolokasi menara dari operator jaringan seluler (MNO) yang menjadi klien perusahaan.
Lalu, melanjutkan aksi merger dan akuisisi (M&A) aset menara baik dari Telkomsel maupun perusahaan menara lebih kecil. Berikutnya, Mitratel akan berekspansi dengan menyediakan beberapa layanan baru.
“Saat ini kami tengah mengembangkan portofolio layanan infrastruktur digital lengkap bagi operator. Termasuk dengan melakukan fiberisasi menara, mengaplikasikan infrastructure as a service sehingga kami bisa menyediakan jaringan IoT bagi pelanggan non-MNO, serta ekspansi ke penyediaan small cells sehingga bisa memberikan solusi infrastruktur untuk pemanfaatan 5G,” katanya dalam secara virtual, Senin (10/1).
Mitratel resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering)/IPO pada November tahun lalu dengan meraup dana lebih dari Rp18 triliun. Dengan kemampuan penandaan baik dari IPO maupun leverage serta biaya utang rendah, Teddy mengatakan perseroan optimistis menyambut berbagai peluang. Mitratel juga senantiasa melakukan efisiensi belanja modal maupun operasional demi meningkatkan profitabilitas serta arus kas.