Jakarta, FORTUNE - Produsen bubble tea asal Tiongkok, termasuk Mixue Bingcheng dan Guming, dikabarkan bakal mengajukan permohonan penawaran umum perdana atau IPO di bursa Hong Kong. Perusahaan-perusahaan di sektor makanan minuman ini tumbuh pesat dan berekspansi secara agresif di tengah persaingan ketat.
Dilansir dari Reuters, Mixue Group dan Guming Holdings, jaringan bubble tea segar terbesar dan kedua di Tiongkok berdasarkan jumlah toko pada 2023, mengajukan permohonan IPO di Hong Kong pada Selasa (2/1), menurut dokumen pengajuan bursa saham Hong Kong.
Mixue, yang saat ini memiliki sekitar 36.000 toko, berencana mengumpulkan dana sebesar US$500 juta hingga US$1 miliar atau sekitar Rp7,7-Rp15,4 triliun (asumsi kurs Rp15.535/ dolar AS) dalam IPO di Hong Kong.
Sementara itu, Guming dengan 9.000 toko, berencana mengumpulkan dana sebesar US$300 juta hingga US$500 juta (sekitar Rp4,6-Rp7,7 triliun), menurut sumber. Namun, baik Guming maupun Mixue belum berkomentar mengenai hal ini.