Japfa Comfeed atau JPFA. (Website Japfa Comfeed)
Mengutip buku CEO Wisdom 3 - Strategi 25 Pemimpin Asli Indonesia dalam Membesarkan Organisasi (2015), Japfa Comfeed mulai berdiri pada 1971 di Surabaya. Waktu itu, namanya PT Japfa Pelletizing Factory.
Sesuai nama, awalnya perusahaan hanya menjual copra pellet. Kini, lima dekade kemudian, bisnis Japfa sudah menggurita ke berbagai lini; dari perternakan, akuakultur, hingga pemotongan sapi.
Handoko Santosa memainkan peran penting di balik pertumbuhan perusahaan, walau kisahnya tak banyak disorot massa. Pria kelahiran 1964 itu memulai karier di Japfa sejak 1986. Saat itu, ia tak lantas menduduki posisi direksi.
Awalnya, putra taipan Ferry Teguh Santosa–pendiri Ometra Group–itu memegang posisi sebagai manajer di Divisi Minyak Nabati, Tanjung Perak, Surabaya. Tanggung jawabnya meliputi kegiatan operasional harian di tim itu.
Di usia ke-25, sarjana jebolan Pepperdine University, Amerika Serikat (AS) itu dipercaya untuk menduduki kursi Wakil Presiden Direktur JPFA. Ia menerimanya, sehingga resmi menjalankan tugas itu sejak 1989 sampai dengan 1997.
Lepas dari jabatan itu, para pemangku kepentingan perseroan mengamanahkan posisi Direktur Utama atau Presiden Direktur JPFA pada tahun yang sama. Berbekal restu dari para pemegang saham, ia pun akhirnya bertanggung jawab mengepalai segala kegiatan operasional dan strategis perseroan. Dari divisi akuakultur, perdagangan, hingga sapi potong..
Tak hanya memimpin JPFA di Indonesia, Handojo Santosa juga terpilih sebagai Direktur Eksekutif Japfa Group–induk usaha JPFA di Singapura–sejak 19 Desember 2008. Bahkan, pada 18 April 2019, ia juga diamanahkan menjadi Ketua Eksekutif Dewan.
Selain mengurusi manajemen bisnis seluruh bisnis di ekosistem Japfa Group, ia juga mengawasi perumusan perencanaan perusahaan dari segi kebijakan, rencana strategis, hingga bisnis ke depan.
Segenap redaksi Fortune Indonesia turut berbela sungkawa atas berpulangnya Handojo Santosa.