Jakarta, FORTUNE – Margin laba bersih (net profit margin/NPM) merupakan salah satu indikator bisnis yang mesti dipahami oleh pelaku usaha. Indikator tersebut menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba dari setiap penjualan.
Dikutip dari laman accurate, margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan keuntungan dari operasi bisnis.
Dalam praktik perhitungannya, NPM merupakan persentase dari pendapatan ataupun penjualan bersih. Itu memperhitungkan semua biaya yang dihadapi bisnis, dan bukan hanya harga pokok penjualan (HPP).
Dalam istilah yang lebih sederhana, margin laba bersih adalah rasio yang membandingkan keuntungan perusahaan dengan jumlah total uang yang sanggup dihasilkan.
Sebagai misal, jika sebuah perusahaan membukukan net profit margin 20 persen, maka berarti ia mampu mereguk Rp2.000 dari setiap Rp10.000 pendapatan penjualan.
Rasio ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan. Jika perusahaan yang menghasilkan laba lebih besar per nilai ketimbang penjualan, maka perusahaan tersebut memiliki operasional bisnis yang lebih efisien.
Selain itu, NPM ini juga digunakan utnuk menganalisis stabilitas keuangan perusahaan, demikian cemati.com.