Bali, FORTUNE - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, ada 23 perusahaan yang sudah memiliki kepastian untuk melakukan relokasi/diversifikasi ke Indonesia. Adapun untuk total rencana investasi yang akan dilakukan mencapai US$8,12 miliar, dan akan menyerap 70.950 tenaga kerja.
“Lalu sebanyak 25 perusahaan telah terdata memiliki intensi untuk melakukan relokasi ke Indonesia dengan rencana investasi sejumlah US$35,55 miliar yang akan menyerap sekitar 103.680 orang tenaga kerja,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Imam Soejoedi dalam acara penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMN/PMDN dengan UMKM di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/12).
Banyak kajian strategis melalui program-program unggulan yang bisa mewujudkan investasi agar Indonesia dapat menjadi lebih baik. Program-program terebut yakni, Kawasan Industri Terpadu Batang yang telah diwujudkan untuk dapat berkompetisi dengan negara lain.
Secara perinci, Ia menjelaskan, pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang akan menjadi acuan pengembangan kawasan industri di seluruh Indonesia. Secara keseluruhan luas Masterplan KIT Batang sekitar 4.300 ha yang terdiri dari 3 klaster yakni, Industri seluas 3.100 hektare, distrik inovasi seluas 800 hektare, dan distrik rekreasi 400 hektar.
Dia menyebut, pada fase I kawasan industri seluas 450 hektare sudah habis terjual, dan saat ini sudah masuk ke fase II. Adapun untuk empat perusahaan telah masuk di fase I antara lain KCC Glass (pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara), LG Chem, Wavin, dan Aborad Vetrifield.