Jakarta, FORTUNE - Harga minyak dunia kembali bergerak naik usai Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak beserta sekutunya (OPEC+) menyetujui pemangkasan kuota produksi sebanyak 2 juta barel per hari mulai November mendatang.
Langkah ini akan semakin membatasi pasokan minyak di pasar yang telanjur ketat. Keputusan OPEC+ ini memicu bentrokan terbesarnya dengan Barat. Pemerintah AS menyebut keputusan tersebut mengejutkan dan picik.
Melansir Reuters, pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, menyatakan pemangkasan produksi 2 juta barel per hari (bph) setara dengan 2 persen dari pasokan global. Keputusan ini dilakukan guna menanggapi kenaikan suku bunga di Barat dan perekonomian global yang melemah.
Negara kerajaan itu menolak tudingan bahwa mereka berkolusi dengan Rusia, yang termasuk dalam kelompok OPEC+, untuk mendorong harga minyak menjadi lebih tinggi.