Jakarta, FORTUNE - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan pengembangan lahan seluas 140 hektar pada 2025. Dari total tersebut, sekitar 120 hektar berada di Karawang, sedangkan 20 hektar lainnya di Subang Metropolian.
Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja, mengatakan perusahaan tengah berupaya menggaet investor demi mencapai target pengembangan tersebut. Ia menilai, saat ini minat investor menanamkan modal di Indonesia masih cukup besar.
“Kami sedang bernegosiasi dengan calon-calon tenant di Subang Smartpolitan. Kami terus mengupayakan agar lebih banyak pemain industri tertarik berinvestasi, yang diharapkan turut mendorong pengembangan kawasan industri di Indonesia,” ujar Johannes dalam paparan publik, Senin (8/9).
Dari sisi minat pasar, Johannes membeberkan bahwa sektor otomotif masih mendominasi penyewaan lahan kawasan industri perseroan dengan kontribusi 60 persen. Sementara itu, 15 hingga 20 persen berasal dari sektor alat berat (heavy equipment), dan sisanya tersebar di sektor konsumer, material bangunan, elektronik, hingga teknologi informasi.
SSIA akan terus memperkuat cadangan lahannya. Hingga Juni 2025, emiten kawasan industri ini telah membeli sekitar 100 hektar lahan tambahan. Perseroan juga masih dalam proses menambah cadangan lahan dalam jumlah besar dan rencana tersebut baru akan diumumkan setelah seluruh tahapannya selesai.
Dari sisi kinerja, SSIA membukukan marketing sales hingga pertengahan 2025 sebesar Rp283 miliar (8,3 hektare), meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, kawasan Suryacipta Karawang telah berkontribusi 4,8 hektar, sementara Subang Smartpolitas 8,3 hektar, dan lain-lainnya menyumbang 3,8 hektar.
Dari sisi segmen industri, penjualan lahan kawasan industri mencapai Rp167 miliar, penjualan kawasan industri non-lahan sebesar Rp169 miliar, dan pendapatan dari sewa properti senilai Rp3 miliar, sehingga total pendapatan keseluruhan mencapai Rp339 miliar.