Jakarta, FORTUNE – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) jadi momok mengancam bagi perusahaan-perusahaan rintisan atau startup beberapa waktu belakangan. Menurut Founding Partner AC Ventures, Pandu Sjahrir, salah satu penyebab kondisi tersebut adalah strategi ‘bakar uang’ yang banyak dilakukan startup tanpa ada perhitungan yang matang.
Ia menyampaikan bahwa banyak startup yang terjebak pada pengalokasian uang untuk mendapatkan pasar yang besar lewat promosi dan program lainnya. “Anggaran perusahaan terbesar bukan di sumber daya manusia. Banyak perusahaan kini refocus pada bisnis mereka dan mengurangi burning cost, entah di marketing cost, business processing cost, semuanya itu dikurangi secara signifikan,” katanya dalam keterangan, Selasa (6/12).
Menurutnya, badai PHK yang terjadi sudah mengajarkan para startup ini kembali pada fokus bisnis. Pandu menyampaikan bahwa untuk menghadapi 2023 yang diperkirakan tidak menentu, dunia bisnis harus kembali pada tujuannya untuk mengejar profit, daripada sekadar meraih market share yang luas.
“Untuk perusahaan startup baru, kemungkinan kualitas di 2023 bisa sangat bagus, karena kualitas founder sudah berpikir bukan market share tapi cari solusi yang pas dengan capital yang tidak terlalu besar,” ujar Pandu.