Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-01 at 8.35.46 PM.jpeg
Dok. Pertamina Hulu Energi (PHE)

Intinya sih...

  • PHE mencatat produksi migas 1,04 juta Barel MBOEPD di semester I-2025.

  • PHE menyelesaikan pengeboran sumur pengembangan dan kegiatan eksplorasi secara agresif.

  • PHE mempersiapkan proyek strategis untuk paruh kedua 2025 guna meningkatkan produksi migas.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) produksi miyak dan gas (migas) sebanyak 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) sepanjang enam bulana pertama 2025.

Direktur Utama PHE Awang Lazuardi, mengatakan, total produksi itu terdiri dari produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Dalam menjalankan bisnisnya, PHE diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang optimal dalam berkontribusi menjaga ketahanan energi nasional," katanya melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (2/8).

Selain produksi migas, PHE juga menyelesaikan pengeboran 404 sumur pengembangan, dengan 628 kegiatan workover dan 18.714 kegiatan well services. Untuk kegiatan eksplorasi, PHE melakukan survei Seismik 3D sepanjang 539 km2.

Selain itu, perseroan telah menyelesaikan pengeboran 8 sumur eksplorasi, dengan tambahan sumberdaya 2C (contingent resources) dengan realisasi 2C Validation sebesar 804 juta barel setara minyak (MMBOE). Selain itu, perseroan mencatatkan penambahan cadangan migas terbukti (P1) migas sebesar 63 juta barel setara minyak (MMBOE).

PHE juga telah melakukan pengeboran sumur di onshore Jawa Barat (EPN-002) dan akuisisi 3D seismik pada beberapa wilayah kerja onshore Sumatera, termasuk juga penandatanganan Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaiya yang merupakan hasil lelang Wilayah Kerja tahap I dan II di tahun 2024.

Guna mencapai target jangka panjang, subholding Upstream Pertamina ini juga menggarap berbagai proyek strategis diantaranya melalui injeksi EOR Steamflood pertama di Lapangan North Duri Development (NDD) Area-14, Proyek Simple Surfactant Flood (SSF) Stage-1 di Lapangan Balam South-Zona Rokan, CO2 interwell injection di Lapangan Sukowati, dan Put on Production and Exploration (POPE) sumur Astrea, Pinang East dan Akasia Prima.

Dalam jangka panjang, PHE juga mengakselerasi evaluasi peluang usaha baru, termasuk potensi eksplorasi geologic hydrogen dan pengembangan Carbon Capture Storage (CCS). Perusahaan menargetkan pengembangan dua hub CCS dan sejumlah satelit penyimpanan karbon dengan kapasitas hingga 7,3 gigaton, guna mendukung target penurunan emisi karbon sebesar 68 persen pada 2060 dari sektor energi nasional.

Menghadapi paruh kedua 2025

Memasuki semester II 2025, PHE tengah mempersiapkan beberapa proyek strategis, seperti pengembangan stasiun pengumpul akasia bagus (SP ABG) EP yang didesain untuk mengolah minyak dan gas dengan kapasitas total sebesar 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Kedua, proyek sisi nubi yang merupakan proyek untuk meningkatkan produksi migas (kondensat) dengan kapasitas desain rata-rata 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) per platform. Ketiga, proyek CEOR lapangan minas di Area A Stage-1, untuk menginjeksi cairan kimia ke reservoir yang memberikan tambahan recovery factor 17-22 persen.

Terakhir, proyek lapangan OO-OX yang diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD).

Awang Lazuardi mengatakan, semua proyek ini bagian dari komitmen PHE dalam menggali potensi energi nasional, sekaligus mendukung target produksi nasional dan memenuhi pasokan energi dalam negeri. "Upaya ini sejalan dengan visi PHE yaitu menjadi perusahaan minyak dan gas bumi terkemuka yang mengutamakan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi," katanya.

Editorial Team

EditorEkarina .