Jakarta, FORTUNE - Netflix Inc. menambah lebih dari 5 juta pelanggan pada kuartal ketiga dan melampaui ekspektasi Wall Street meskipun terdampak pembatasan jadwal program baru karena efek pemogokan tahun lalu di Hollywood. Menurut perkiraan sejumlah analis, Netflix akan menambah 4,52 juta pelanggan pada periode ini
Laman Fortune melansir, Jumat (18/10), bahwa penjualan Netflix pada periode tersebut tumbuh 15 persen secara tahunan bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu menjadi US$9,83 miliar. Sementara itu, laba perseroan meningkat menjadi US$2,3 miliar atau US$5,40 per saham, naik dari US$1,68 miliar, atau $3,73 per saham.
Akibat kebijakan larangan berbagi kata sandi, juga biaya berlangganan lebih murah yang disertai iklan, Netflix berhasil menambah lebih dari 60 juta pelanggan.
Setidaknya, pada kuartal III total pelanggan Netflix mencapai 282,7 juta.
Sebagian besar analis percaya bahwa peningkatan dari tindakan keras terhadap kata sandi bersifat sementara, dan bahwa Netflix akan segera perlu menemukan cara lain untuk tumbuh.
Perusahaan itu terus memberikan pertumbuhan yang lebih kuat dari yang diharapkan, dan pimpinannya telah berupaya meyakinkan investor dengan mengatakan perusahaan akan mendapat keuntungan dari tindakan keras terhadap pembagian kata sandi pada tahun-tahun mendatang.
Netflix juga memperkirakan penjualan pada 2025 akan meningkat pada kisaran 11–13 persen—hingga mencapai $44 miliar—melalui penambahan anggota baru dan kenaikan harga. Perusahaan memang berencana menaikkan harga berlangganan di Spanyol dan Italia, serta menghentikan salah satu paket dengan harga lebih murah di Brasil pada kuartal ini.
Dua kawasan—Eropa, Timur Tengah dan Afrika, serta Asia-Pasifik—menyumbang hampir seluruh pelanggan baru perusahaan. Netflix kehilangan pelanggan di Amerika Latin untuk pertama kalinya sejak awal 2023. Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa pelanggan baru pada kuartal keempat saat ini akan melampaui total pelanggan pada kuartal ketiga.
Meskipun Netflix mengakui bisnis periklanannya berjalan lambat, manajemen mengatakan dalam surat kepada pemegang saham bahwa perusahaan memiliki ambisi besar untuk beberapa tahun ke depan. Perusahaan tengah membangun teknologi periklanannya sendiri dan telah mencapai beberapa kesepakatan untuk menjual layanan yang didukung iklannya bersama layanan streaming lainnya.
"Kami masih harus bekerja keras untuk meningkatkan penawaran kami bagi pengiklan, yang akan menjadi prioritas selama beberapa tahun ke depan," demikian keterangan Netflix.