Jakarta, FORTUNE - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memproyeksikan pendapatan pada musim libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru mencapai Rp121 miliar atau naik 99 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun ini perseroan memperkirakan dapat mengangkut 451.601 penumpang.
Dari total armada tersebut terdapat 26 kapal PSO (Public Service Obligation) dan 43 kapal perintis yang disiapkan untuk mengangkut orang.
“Proyeksi itu berdasarkan dari jumlah penumpang dikali dengan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Kementerian Perhubungan,” ujar Dirut Pelni, Tri Andayani, dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Senin (12/12).
Pelni menetapkan periode puncak libur Nataru mulai 11 Desember 2022–8 Januari 2022. Perusahaan itu telah menyiapkan 26 kapal penumpang dengan kapasitas total 32.447 tempat duduk. Pelni juga menyiapkan 43 kapal perintis berkapasitas 16.706 tempat duduk. Dengan demikian, total tempat duduk yang disiapkan untuk sekali keberangkatan 49.153.
Menurutnya, terdapat lima ruas dalam arus Nataru kali ini yang paling dipadati penumpang: Batam–Belawan diproyeksi 14.579 penumpang, Belawan–Batam 9.011 penumpang, Makassar–Baubau 5.399 penumpang, Manokwari–Sorong 4.474 penumpang, dan Makassar–Surabaya 4.432 penumpang.
“Untuk lima pelabuhan terpadat ada Pelabuhan Batam, Belawan, Makasar, Tanjung Priok dan Ambon,” ujar Andayani.
Pada dasarnya kapal Pelni dapat mengangkut penumpang melebihi ketentuan saat ini, dan “dan tetap stabil," katanya, sehingga dispensasinya mungkin sekitar 30–35 persen dari kapasitas.
Pengajuan dispensasi kapasitas dilakukan karena terdapat keterbatasan alat transportasi pada beberapa rute pelayaran. Karena itu, kepadatan penumpang selama Nataru perlu diakomodasi.