ilustrasi auditor (unsplash.com/Sincerely Media)
Berikut ini terdapat empat tahapan audit yang harus dilalui, di antaranya sebagai berikut:
1. Perikatan audit
Langkah pertama yang dilakukan adalah pihak auditor dan perusahaan (biasanya diwakili manajemen) membuat kesepakatan dan disetujui bersama.
Memastikan apakah pihak auditor memutuskan untuk menerima atau menolak pekerjaan tersebut dengan beberapa pertimbangan.
Kemudian, perusahaan menyerahkan laporan keuangan, sedangkan auditor menyanggupi untuk melakukan pemeriksaan. Adapun bentuk perikatan ini disebut dengan bentuk surat perikatan audit.
2. Perencanaan proses audit
Seorang auditor harus membuat perencanaan audit, yakni rincian tenggat waktu serta departemen yang ingin diaudit.
3. Proses audit
Pada tahapan ini, auditor melakukan pengumpulan serta melakukan melakukan tiga jenis pengujian, di antaranya:
- Pengujian analitik: Pengujian terkait auditor mempelajari bisnis klien dengan membandingkan data dari perusahaan dan informasi lainnya.
- Pengujian pengendalian: Ini merupakan sebuah proses untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal perusahaan.
- Pengujian substantif: Dalam proses ini, auditor menemukan kesalahan dan memberikan saran mengenai laporan keuangan.
4. Pelaporan audit
Auditor membuat laporan berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan. Adapun laporan tersebut bersifat opini beserta rekomendasi dari kekurangan yang ditemui.
Audit adalah kegiatan yang sangat penting yang mengacu pada proses pemeriksaan mengenai laporan keuangan sebuah departemen atau perusahaan. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam memahami pengertian dan pentingnya audit.