ilustrasi pitching (unsplash.com/Antenna)
Berikut ini beberapa strategi melakukan pitching yang bisa Anda lakukan, yakni:
1. Memahami permasalahan klien
Agar komunikasi yang dibangun dapat berjalan dengan efektif, hal yang harus Anda lakukan adalah mengenal audiens Anda terlebih dahulu.
Anda bisa memetakan dengan membagikan ke dalam beberapa kategori, seperti usia, wilayah, jenis kelamin, budaya, dan lainnya. Setelahnya, barulah Anda bisa menyusun proyek sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan audiens.
2. Menggunakan demonstrasi video atau foto
Anda juga bisa menambahkan bentuk visualisasi seperti demonstrasi video maupun foto produk untuk memperkuat argumen Anda. Buatlah audiens semakin tertarik untuk menonton prestasi Anda.
3. Menggunakan data
Gunakanlah data yang sekiranya mendukung gagasan Anda. Hal ini sangat penting untuk membangun kepercayaan kepada audiens. Sebisa mungkin buatlah dalam bentuk grafik maupun diagram yang mudah untuk dibaca oleh audiens Anda.
4. Menarik perhatian audien di awal presentasi
Ada baiknya Anda memiliki first impression di mata penonton. Jangan sampai Anda kehilangan momentum tersebut dan membuat audiens menjadi malas untuk melihat presentasi Anda selanjutnya.
Setidaknya, Anda bisa sampaikan beberapa poin menarik seperti dua sampai tiga info pada awal presentasi. Berikan apa-apa saja yang ingin Anda sampaikan atau gagasan pokok pada menit pertama.
5. Akhiri dengan Call to Action (CTA)
Ada baiknya jika Anda mengakhiri presentasi dengan Call to Action (CTA). Adapun CTA di sini berisi ajakan dengan lantang dan jelas tujuan dari presentasi tersebut. Misalnya, untuk membeli produk Anda, promosi, menggiring opini, dan lainnya.