Jakarta, FORTUNE - Pernahkah Anda mendengar istilah up selling?
Up selling merupakan salah satu teknik pemasaran yang bisa dicoba untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini lazim ditemukan di restoran cepat saji saat memesan makanan untuk mendorong pembelian konsumen.
Anda pun mungkin pernah mengalaminya. Sebagai contoh di restoran cepat saji atau kedai kopi biasanya akan ada beberapa pertanyaan yang cukup familiar. Contohnya, “mau ukuran medium atau large, Kak?” atau “mau ditambah topping karamel sekalian, Kak?”
Pertanyaan semacam itu menjadi bagian dari metode upselling. Strategi ini tak hanya bisa diterapkan untuk produk barang, tapi bisa juga untuk produk jasa dan layanan lainnya.
Lalu, apa itu upselling? Menurut Sales Force, up selling adalah strategi penjualan yang dilakukan dengan mendorong pelanggan agar membeli produk yang nilainya lebih tinggi dari produk awal yang diinginkan konsumen.
Bisa dikatakan bahwa up selling adalah teknik pemasaran yang dilakukan untuk memengaruhi minat pelanggan. Dengan strategi ini diharapkan pelanggan bersedia membeli produk serupa tetapi dengan harga yang lebih tinggi.
Peningkatan harga ini bisa dipengaruhi dari kuantitas produk, ukuran produk, maupun varian produk serupa yang terbaru atau lebih lengkap.
Merangkum laman Sirclo, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai upselling, cara penerapan, dan manfaatnya dalam bisnis.