Aplikasi Traveloka. (Shutterstock/Sulastri Sulastri)
OTA adalah agen perjalanan dalam jaringan (online). Alhasil, pelayanan jasa yang diberikan OTA pun dilakukan melalui situs web atau produk aplikasi tertentu yang bisa meliputi pemesanan tiket angkutan umum, booking hotel, penjualan tiket tempat wisata, pengiriman paket, sampai persewaan mobil.
Hotelier menuliskan, PTA merupakan pihak ketiga yang menjual kembali layanan atas nama perusahaan lain. Meski begitu, pelanggan bisa memperoleh lebih banyak manfaat bila mengandalkan pihak ketiga tersebut, karena sistem pemesanan online di satu situs atau aplikasi, dan tak ribet, hanya sejauh penggunaan smartphone atau laptop saja.
Karena OTA biasanya adalah sebuah agregator layanan perjalanan, maka pelanggan juga diberikan keleluasaan untuk membandingkan harga antara satu produk tertentu dengan produk sejenis lainnya.
Misalnya, harga tiket pesawat, dengan tujuan sama, waktu penerbangan sama, namun OTA menyuguhkan beberapa maskapai berbeda dengan harga yang bersaing. Dengan demikian, keputusan membeli tetap akan kembali pada pilihan pengguna OTA.
Perusahaan penyedia produk, baik hotel, angkutan umum, sampai destinasi wisata, akan sangat terbantu oleh keberadaan OTA, karena ceruk pasar yang dimiliki OTA. Konsumen akan lebih mudah terjaring dan para penyedia produk tidak perlu susah payah untuk berpromosi dan mencari pasar.
Sementara di sisi OTA, kerja sama yang terjalin dengan para penyedia produk maupun iklan lainnya, bisa menjadi sumber pendapatan potensial bagi OTA tersebut. Apalagi, bila OTA tersebut bisa jadi top of mind di tengah masyarakat. Beberapa OTA yang saat ini kita kenal, antara lain, Traveloka, Tiket.com, Agoda, Booking.com, dan banyak lainnya.