Skema bailout berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perusahaan atau negara yang berpotensi mengalami krisis atau kegagalan. Bailout bertujuan untuk mencegah kegagalan sistemik, mengurangi dampak ekonomi yang merugikan, dan mempertahankan stabilitas sistem keuangan.
Bailout dapat berupa pinjaman, obligasi, saham, atau uang tunai. Dana talangan ini biasanya diberikan kepada perusahaan atau industri yang berdampak langsung pada kekuatan ekonomi secara keseluruhan.
Meski demikian, bailout memiliki dampak ekonomi. Skema bailout memiliki implikasi yang signifikan bagi perekonomian suatu negara.
Dikutip dari HSB Investasi, dalam situasi krisis keuangan atau ketidakstabilan ekonomi, upaya untuk menyelamatkan institusi keuangan atau perusahaan yang mengalami kesulitan dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif.
Salah satu dampak positif dari skema bailout adalah mencegah terjadinya efek domino dalam sistem keuangan. Jika pemerintah tidak mengambil langkah untuk menyelamatkan institusi keuangan yang sedang kritis, risiko krisis keuangan akan menyebar ke institusi lain, sehingga memperburuk situasi secara keseluruhan.
Dengan memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan yang mengalami krisis, pemerintah dapat menghentikan efek domino dan mempertahankan stabilitas sistem keuangan.
Bailout ekonomi juga bertujuan untuk menjaga kepercayaan pasar dan mencegah kepanikan. Ketika perusahaan besar menghadapi kegagalan, hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran di pasar dan merusak kepercayaan investor.
Namun, dampak dari bailout ekonomi juga dapat menimbulkan berbagai kontroversi. Pertama, pemberian bailout dapat menciptakan moral hazard, yang mendorong perilaku berisiko tinggi di masa depan, karena perusahaan merasa akan diselamatkan oleh pemerintah jika mengalami kesulitan.
Ini dapat menyebabkan ketidakadilan di pasar dan mengurangi insentif bagi perusahaan untuk bertindak dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
Selain itu, tindakan bailout juga dapat menimbulkan beban fiskal yang signifikan bagi pemerintah. Dana yang dialokasikan untuk menyelamatkan perusahaan yang mengalami krisis dapat mengurangi anggaran untuk sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur.