Jakarta, FORTUNE - Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), membukukan penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp2,64 triliun pada akhir kuartal-III 2025. Angka itu turun 4,7 persen (YoY) dari Rp2,77 triliun pada periode yang sama di 2024.
Salah satu penyebabnya adalah pendapatan berulang dari sektor perhotelan dan mal yang menurun 13,3 persen (YoY) dari Rp1,14 triliun. Itu karena penjualan hotel Pullman Ciawi Vimala Hills pada akhir 2024. Selain itu, industri juga dihadapkan dengan ekonomi yang melambat dan pelemahan daya beli.
Corporate Secretary APLN, Justini Omas, mengatakan, perseroan menjalankan strategi adaptif dan mendorong efisiensi di berbagai lini. "Salah satunya dengan menghadirkan unit-unit rumah yang berukuran lebih compact sehingga harganya lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas dan value kawasan," kata Justini dalam keterangan resmi, Rabu (26/11).
Hingga September 2025, prapenjualan atau marketing sales APLN telah mencapai Rp1,24 triliun. Kontribusi terbesar masih berasal dari segmen rumah tapak. Itu didukung proyek-proyek seperti Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, dan Podomoro Golf View.
Saat ini, Agung Podomoro Land memiliki 41 anak usaha, 12 entias dengan kepemilikan tidak langsung, serta 7 entitas asosiasi di bidang properti di Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar, dan Medan. Dalam 10 tahun terakhir, Agung Podomoro telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek properti.
Memasuki kuartal-IV 2025, perseroan optimis terhadap prospek pertumbuhan penjualan dan pendapatan dibanding kuartal sebelumnya. Katalisnya adalah perayaan natal dan liburan akhir tahun, yang akan menjadi sumber utama pendapatan berulang. Baik dari sektor perhotelan maupun pusat perbelanjaan.
Berbagai stimulus yang diberikan pemerintah ke sektor ril juga diharapkan mampu menciptakan keyakinan konsumen untuk melakukan transaksi maupun investasi di sektor properti.
"Kami percaya dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, baik dalam bentuk stimulus pajak maupun suku bunga rendah, hingga akhir tahun penjualan properti masih berpeluang tumbuh," kata Justini.
