Jakarta, FORTUNE - Produsen alas kaki dan pakaian olahraga asal Jerman, Adidas menaikkan target laba tahunannya untuk kedua kalinya dalam tiga bulan di tengah melonjaknya permintaan sepatu kets klasik seperti Samba dan peningkatan penjualan seiring menyusutnya stok alas kaki Yeezy.
Dikutip dari Bloomberg, Adidas memproyeksikan laba operasional tahun ini sekitar €1 miliar atau sekitar Rp17,61 triliun (asumsi kurs Rp17.615 per euro), menurut sebuah pernyataan. Angka tersebut naik dari perkiraan sebelumnya sebesar €700 juta dan sejalan dengan perkiraan analis.
Penjualan kuartal kedua juga melampaui ekspektasi, naik 11 persen dari periode yang sama tahun lalu hingga mencapai €5,82 miliar. Jika tidak termasuk produk Yeezy, penjualan akan meningkat sebesar 16 persen. Ini menunjukkan bahwa pemulihan bisnis inti Adidas menjadi kurang bergantung pada alas kaki Yeezy dibandingkan pada musim semi dan musim panas lalu.
Penerimaan penyimpanan Adidas di Amerika naik 2,7 persen setelah pembaruan pada 16 Juli.
CEO Adidas Bjorn Gulden mencoba mengatur era pertumbuhan pesat Adidas dan menutup kesenjangan dengan rivalnya di industri alas kaki, Nike yang mengalami kesulitan akhir-akhir ini.
Penjualan bersih Adidas sempat mengalami penurunan pada tahun lalu, akibat pembatalan kemitraan dengan rapper dan desainer Ye atau yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West.