Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Sejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang membawa pemudik menunggu jadwal keberangkatan di Terminal tipe A Batoh, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/4). (ANTARAFOTO/Irwansyah Putra)

Jakarta, FORTUNE – Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), realisasi jumlah penumpang bus pada H-1 Lebaran 2022 atau Minggu (1/5), mencapai 121.250 penumpang. Angka ini meningkat sebesar 91 persen dari catatan hari biasa (terpantau 16 April 2022).

Menanggapi hal ini, Rian Mahendra, Direktur Operasional, Perusahaan Otobus (PO) Haryanto, menuliskan di akun Twitter pribadinya, bahwa jumlah pemudik 2022 kali ini, tiga kali lipat lebih banyak dibanding sejarah arus mudik yang paling ramai yang pernah ada.

“Semua perusahaan otobus di tanah Jawa sudah mengirim 100 persen armadanya dengan daya operasi 2 kali lipat selama 3 hari dan massa pemudik dari Ibu Kota masih tidak terurai,” tulis Rian dalam cuitan Twitternya, Minggu (1/5).

Kebijakan One way memperparah penumpukan penumpang

Rian Mahendra, Direktur Operasional PO Haryanto. (Tangkapan Layar)

Penumpukan penumpang memang sangat krusial, menurut Rian. Hal ini diperparah dengan banyaknya keterlambatan bus yang kembali dari arah Timur. Kemacetan panjang yang terjadi sejak beberapa hari sebelum Lebaran pun menjadi penyebabnya.

"Faktor lain yang menyebabkan penumpukan penumpang di terminal adalah penerapan one way," kata Rian melalui unggahan video di YouTube. Dengan diterapkannya jalur satu arah, bus balik dari arah Timur menuju ke Jakarta banyak yang terlambat.

Rian menambahkan bahwa banyak PO yang menyerah akibat kekurangan armada untuk mengatasi lonjakan penumpang. “Semua PO banyak yang oper ke bus wisata dan sebagainya, tapi ya gimana, busnnya memang habis semua,” ujarnya.

Kemenhub tidak menampik terjadinya peningkatan pemudik

Editorial Team

Tonton lebih seru di