Proteksi dalam perdagangan internasional adalah serangkaian kebijakan yang diterapkan oleh suatu negara untuk melindungi produk domestik dari persaingan barang impor. Bentuk proteksi ini dapat berupa tarif atau hambatan non-tarif, yaitu:
Tarif merupakan pajak yang dikenakan pada barang impor sehingga harganya menjadi lebih mahal dibandingkan produk lokal. Dengan tarif ini, konsumen cenderung memilih produk dalam negeri karena harganya lebih kompetitif dibandingkan barang impor.
Sebagai contoh, barang impor yang dikenai pajak tambahan 20 persen mungkin menjadi kurang menarik di mata konsumen lokal, sehingga mereka lebih memilih produk domestik.
- Proteksi Berupa Hambatan Non-Tarif
Selain tarif, proteksi juga dapat dilakukan melalui hambatan non-tarif. Ini mencakup berbagai aturan yang diberlakukan untuk membatasi masuknya barang impor.
Contohnya adalah larangan impor, regulasi ketat mengenai sertifikasi kualitas, atau persyaratan administratif yang sulit dipenuhi oleh barang impor.
Tujuan dan Manfaat Proteksi
Proteksi memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar domestik. Dengan membatasi barang impor, produk lokal memiliki peluang lebih besar untuk mendominasi pasar.
Kedua, proteksi bertujuan untuk melindungi industri lokal, khususnya industri yang masih dalam tahap perkembangan. Produk lokal yang belum memiliki daya saing tinggi dapat mendapatkan waktu dan ruang untuk berkembang tanpa terancam oleh barang impor yang lebih murah.
Ketiga, proteksi juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor. Dalam situasi tertentu, peningkatan produksi dalam negeri dapat membantu memenuhi kebutuhan domestik tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar negeri.
Kelemahan Kebijakan Proteksi
Meskipun memiliki manfaat, proteksi juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan utama adalah peningkatan harga barang di pasar domestik. Tarif atau hambatan non-tarif membuat harga barang impor menjadi lebih tinggi, yang pada akhirnya membebani konsumen.
Selain itu, proteksi dapat mengurangi keberagaman produk yang tersedia di pasar. Konsumen mungkin kehilangan akses terhadap barang impor yang menawarkan kualitas atau fitur yang lebih baik dibandingkan produk lokal. Proteksi juga dapat menghambat inovasi dan peningkatan efisiensi di sektor industri lokal, karena tekanan persaingan dari barang impor menjadi berkurang.