Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Foto 1 (10).jpg
INA dan EDC teken MoU kerja sama di bidang investasi senilai US$600 juta.

Intinya sih...

  • INA dan EDC kerja sama strategis senilai US$600 juta untuk memperkuat hubungan investasi bilateral Indonesia-Kanada.

  • Kemitraan ini fokus pada sektor prioritas seperti infrastruktur, cleantech, energi terbarukan, dan agrifood.

  • EDC akan memanfaatkan portofolio dan keahlian untuk mempromosikan peluang bisnis di Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Indonesia Investment Authority (INA) dan Export Development Canada (EDC), lembaga kredit ekspor Kanada, menandatangani Nota Kesepahaman Kemitraan Antara Para Pemimpin Pasar (Market Leader Partnership Memorandum of Understanding) asenilai US$600 juta. Kerja sama ini ditargetkan dapat memperkuat hubungan investasi bilateral dan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan antara kedua negara.

Nota Kesepahaman antara Para Pemimpin Pasar yang ditandatangani di Ottawa ini menetapkan kerangka kerja kolaborasi dan menguraikan bagaimana kedua institusi menjajaki solusi pembiayaan serta peluang bersama yang memiliki keterkaitan (nexus) dengan Indonesia–Kanada di sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, cleantech dan energi terbarukan, serta agrifood.

Kemitraan ini memanfaatkan kapabilitas pembiayaan global EDC dan wawasan lokal mendalam serta mandat investasi INA untuk meningkatkan kerja sama sosial-ekonomi bilateral dan membuka peluang baru bagi pelaku usaha Kanada dan Indonesia. Dalam nota kesepahaman itu, disebutkan bahwa EDC menyiapkan alokasi dukungan pembiayaan hingga US$600 juta untuk investasi INA, guna mengembangkan berbagai proyek di sektor prioritas tersebut.

Pada 2024, Indonesia merupakan pasar ekspor terbesar Kanada di Asia Tenggara, sekaligus tujuan investasi yang penting, dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa, perekonomian Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan tumbuh stabil selama satu dekade terakhir. Indonesia memberikan peluang signifikan bagi eksportir dan investor Kanada, hal inilah yang mendorong EDC membuka perwakilan di Jakarta pada September 2023.

Maninder Sidhu, Menteri Perdagangan Internasional Kanada, mengatakan Kanada dan Indonesia memiliki kemitraan yang dinamis yang terjalin melalui perdagangan, investasi, dan hubungan antar-masyarakat.

“Kemitraan baru dengan EDC ini akan memberikan pijakan yang lebih kuat bagi bisnis Kanada di berbagai sektor seperti pertanian, teknologi bersih, dan infrastruktur. Kerja sama ini akan mendukung terciptanya lapangan kerja yang berkualitas di dalam negeri, serta memperkuat peran Kanada di salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/9).

Sementara itu, Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur INA, menambahkan, kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun platform yang saling menguntungkan antara Kanada dan Indonesia dengan membuka akses bagi modal dan kapabilitas Kanada untuk dapat mendukung pertumbuhan Indonesia. Di samping itu, kerja sama ini sekaligus membuka peluang baru bagi pelaku usaha Kanada di salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Pada saat yang sama, memperkuat peran INA dalam menyalurkan investasi ke sektor-sektor yang penting bagi daya saing jangka panjang Indonesia.

“Lebih dari sekadar pembiayaan, kemitraan ini berfokus pada merancang peluang pembiayaan terpercaya yang dapat menarik modal global, menghadirkan inovasi, serta memberi dampak sosial-ekonomi yang nyata. Dengan begitu, kami berharap dapat memperkuat kepercayaan dan menciptakan peluang berkelanjutan yang mendorong kesejahteraan bersama bagi kedua negara,” kata Ridha.

Di lain pihak, Todd Winterhalt, Senior Vice President, International Markets, EDC, menilai Indonesia sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Indo-Pasifik, dan telah menjadi tujuan investasi utama bagi eksportir Kanada.

“Kemitraan kami dengan INA mencerminkan dedikasi EDC untuk mendorong pertumbuhan sosial ekonomi yang kuat di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara secara signifikan, khususnya di sektor-sektor di mana perusahaan Kanada unggul, seperti energi terbarukan, teknologi bersih, dan infrastruktur,” ujarnya.

Melalui Nota Kesepahaman antara Para Pemimpin Pasar ini, EDC akan memanfaatkan portofolio, keahlian, serta hubungan yang telah terjalin dengan para eksportir dan investor Kanada untuk mempromosikan peluang bisnis di Indonesia.

Didirikan pada 2020 oleh Pemerintah Indonesia, INA berperan sentral dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dan menarik investasi yang selaras dengan tujuan keberlanjutan nasional.

Dengan fokus menyeimbangkan imbal hasil yang optimal dengan risiko terukur dengan pembangunan nasional jangka panjang, INA mendukung investasi di sektor-sektor prioritas Indonesia, termasuk transportasi, logistik dan infrastruktur, digital, energi hijau dan ekonomi biru, kesehatan, pangan dan pertanian, serta advanced material, yang juga selaras dengan prioritas strategis EDC.

Editorial Team

EditorEkarina .