Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Gas (Pertagas) menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PT Imbang Tata Alam (ITA), operator wilayah kerja Malacca Strait yang berada di bawah naungan PT Energi Mega Persada Tbk (EMP).
Direktur ITA Kelik Rudi Suharya menyebut kerja sama ini merepresentasikan sinergi antara sektor hulu (upstream) dan sektor midstream migas guna mendukung efisiensi operasional, serta berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi.
“Penggunaan gas bumi sebagai energi transisi rendah emisi merupakan wujud kontribusi ITA dalam mendukung program green emission,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/9).
Perusahan berharap, proyek ini dapat segera beroperasi agar manfaatnya langsung dirasakan, baik bagi kelancaran operasional perusahaan maupun keberlanjutan energi nasional.
Saat ini, Ruas Pipa Koto Gasib–Pusaka di wilayah Operation Rokan Area telah menyalurkan gas dengan kapasitas rata-rata 8 MMSCFD untuk kebutuhan PT Bumi Siak Pusaka.
Direktur Utama Pertagas Indra Sembiring menambahkan, kerja sama ini menjadi bagian dari upaya mendukung target lifting energi nasional. Pertagas pun berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk mendukung kelancaran operasional ITA.
"Harapannya, sinergi ini dapat terus tumbuh dan memberi manfaat yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak, serta berkontribusi nyata terhadap ketahanan dan kedaulatan energi nasional,” ujar Indra.
Pertagas saat ini mengoperasikan 2.713 km pipa transmisi gas bumi dan 605 km pipa transmisi minyak bumi yang terkoneksi dengan jaringan subholding gas Pertamina.
Pertagas juga memiliki dua kilang yang dioperasikan oleh anak usahanya yakni Perta-Samtan Gas. Kilang pertama adalah kilang ekstraksi di Prabumulih, Sumatera Selatan yang mengolah kandungan propana (C3) dan butana (C4) menjadi LPG. Selanjutnya adalah kilang fraksinasi yang berlokasi di Sungai Gerong, Sumatera Selatan.