Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-29 at 14.27.06.jpeg
Tampak Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.. (Dok. PLN)

Intinya sih...

  • Pertamina Geothermal mencatat produksi listrik 1.326 GWh dari WKP Kamojang hingga September 2025.

  • PLTP Kamojang mampu memasok listrik kepada sekitar 250.000 rumah setiap hari tanpa bergantung pada sinar matahari, cuaca, atau bahan bakar fosil.

  • PGEO membidik kapasitas total 3 GW dari 10 WKP yang telah teridentifikasi dalam portofolionya dan tengah mempercepat ekspansi kapasitas terpasang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatat produksi listrik dari wilayah kerja panas bumi (WKP) Kamojang mencapai 1.326 gigawatt hour (GWh) hingga akhir September 2025.

General Manager PGE Area Kamojang I Made Budi Kesuma Adi Putra mengatakan, dengan kapasitas itu PLTP Kamojang mampu memasok listrik ke sekitar 250.000 rumah setiap hari tanpa bergantung pada sinar matahari, cuaca atau bahan bakar fosil.

"Operasi bersih ini juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon hingga 1,22 juta ton CO2 per tahun, sejalan dengan upaya mencapai net zero emission pada 2060," ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (7/11).

Saat ini, WKP Kamojang memiliki lima unit PLTP dengan total kapasitas mencapai 235 megawatt (MW) dari total 727 MW kapasits terpasang yang dikelola PGEO.

Perusahaan energi panas bumi milik Pertamina ini juga tengah mempercepat ekspansi kapasitas terpasang dengan target 1 gigawatt (GW) dalam 2–3 tahun ke depan, dan 1,8 GW pada 2033. Dalam jangka panjang, PGEO membidik kapasitas total 3 GW dari 10 WKP yang telah teridentifikasi dalam portofolionya.

Untuk mencapai target tersebut, PGE memprioritaskan sejumlah proyek 'quick win'. Salah satunya adalah pemanfaatan uap dari sumur-sumur bertekanan rendah di Kamojang dengan kapasitas sebesar 5 MW yang ditargetkan mulai beroperasi tahun 2028.

Pada 2026, PGEO optimistis kinerja masih akan stabil an cnderung meningkat dibanding tahun sebelumnya. Secara kesluruhan produksi dari seluruh wilayah kerja diproyeksikan naik sekitar 2,5 persen menjadi 5.103 GWh, dengan potensi pendapatan sekitar US$ 450 juta (gabungan produksi own operation dan JOC). Perseroan berkomiten menjaga EBITDA margin tetap di kisaran 78–80 persen dan net profit margin pada 33–35 persen.

Editorial Team

EditorEkarina .