Jakarta, FORTUNE - Pertamina Hulu Energi (PHE) aktif mencari sumberdaya baru selama tiga ahun terakhir. Sejalan dengan aktivitas tersebut, perseroan mencetak rata-rata pertumbuhan eksplorasi 37 persen per tahun.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng mengatakan capaian tersebut sejalan dengan strategi perseroan dalam mendorong swasembada energi. Ke depan, eksplorasi ini akan terus ditingkatkan dengan sejumlah strategi utama—baik dalam angka pendek maupun panjang.
Pertama, untuk memenuhi target jangka pendek 5 tahun mendatang, PHE akan terus mengoptimalkan eksplorasi di area eksisting. "Kami tetap berjalan di area eksisting, karena masih ada peluang di sana. Peluang ini membuat kami optimis bisa mendapatkan temuan besar seperti tahun 2024, dimana menjadi temuan Pertamina yang terbesar sepanjang lima belas tahun terakhir," kata Muharram melalui keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (28/5).
Sedangkan pada jangka panjang, PHE akan semakin agresif masuk ke open area untuk mencari penemuan blok baru dengan potensi produksi yang signifikan. PHE juga akan melakukan kerja sama dengan mitra strategis sehingga angka risiko eksplorasi bisa ditekan dan bisa melakukan transfer teknologi.
Dalam tiga tahun terakhir, PHE telah memiliki delapan wilayah kerja eksplorasi baru, serta menemukan cadangan eksplorasi terbesar sepanjang lima belas tahun terakhir.
Pada 2024, PHE menemukan struktur Tedong (TDG)-001 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 miliar kaki kubik gas (bcfg) dan dari struktur Padang Pancuran (PPC)-1 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 140.6 juta barel minyak ekuivalen (mmboe).
"Ini bukti dedikasi dan kerja keras tim eksplorasi kami serta kolaborasi erat dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM, sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada lifting migas nasional," katanya.