Jakarta, FORTUNE - Sejarah baru bagi Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) ditorehkan setelah kedua negara melaksanakan perundingan putaran pertama Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Indonesia-United Arab Emirates IUAE-CEPA) yang berlangsung pada 2-4 September 2021 di Bogor, Jawa Barat.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, IUAE-CEPA akan mengakselerasi ekonomi kedua negara. Kolaborasi kedua negara juga akan meningkatkan peluang dalam menghadapi situasi krisis di masa depan.
“IUAE-CEPA merupakan kolaborasi dalam mengakselerasi pemulihan pascapandemi Covid-19. Selain itu menjadi kolaborasi dalam peningkatan penerapan energi terbarukan dan ekonomi digital,” kata Lutfi, dikutip dari keterangan pers, Selasa (7/9).
Mendag juga menjelaskan, Indonesia saat ini sedang bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang industri dan industri berteknologi tinggi. Untuk itu, kesepakatan perdagangan yang komprehensif menjadi penting untuk dilakukan.
“Bila IUAE-CEPA dapat dituntaskan segera maka ini merupakan perjanjian pertama yang dilakukan Indonesia dengan negara-negara Teluk dan yang kedua bagi UEA dengan mitra dagang Asia selain Singapura. UEA menjadi pilar untuk melakukan penetrasi di negara kawasan teluk, Afrika, dan negara lainnya yang sulit,” katanya.
Perundingan yang dilakukan Delegasi Indonesia dan Delegasi Uni Emirat Arab (UEA) selama tiga hari tersebut berjalan sangat produktif. Berikut ini hal pokok yang menjadi perundingan antarnegara.