Untuk dapat masuk dalam daftar Forbes Global 2000, terdapat empat indikator utama yang menjadi tolok ukur penilaian, yaitu pendapatan, laba bersih, total aset, dan kapitalisasi pasar.
Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam daftar ini mencatatkan performa finansial yang luar biasa, dengan total pendapatan sebesar USD52,9 triliun (sekitar Rp861.270 triliun), laba bersih USD4,9 triliun (sekitar Rp79.835 triliun), aset mencapai USD242,2 triliun (sekitar Rp3.940.655 triliun), dan kapitalisasi pasar sebesar USD91,3 triliun (sekitar Rp1.484.520 triliun).
Dari Indonesia, terdapat 12 perusahaan yang berhasil menembus daftar bergengsi ini, yaitu:
Bank Rakyat Indonesia (BRI) – Peringkat 349 – Sektor Perbankan
Bank Mandiri – Peringkat 408 – Sektor Perbankan
Bank Central Asia (BCA) – Peringkat 482 – Sektor Perbankan
Telkom Indonesia – Peringkat 1.003 – Sektor Telekomunikasi
Bank Negara Indonesia (BNI) – Peringkat 1.064 – Sektor Perbankan
Bayan Resources – Peringkat 1.220 – Sektor Energi dan Material
Amman Mineral Internasional – Peringkat 1.436 – Sektor Material
Chandra Asri Petrochemical – Peringkat 1.685 – Sektor Kimia
Adaro Energy Indonesia – Peringkat 1.912 – Sektor Energi
DCI Indonesia – Peringkat 1.923 – Sektor Teknologi
Adaro Andalan Indonesia – Peringkat 1.986 – Sektor Energi
Lippo Karawaci – Peringkat 1.998 – Sektor Properti
Masuknya 12 perusahaan nasional dalam daftar Forbes Global 2000 edisi 2025 menjadi bukti bahwa korporasi Indonesia semakin tangguh, adaptif, dan kompetitif di panggung dunia. Ke depannya, bukan tidak mungkin jumlah ini akan terus bertambah, seiring dengan tumbuhnya potensi di sektor-sektor baru seperti manufaktur, kesehatan, dan digitalisasi industri.