Jakarta, FORTUNE– PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan hingga September 2025. Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$318,86 juta, melampaui target yang telah ditetapkan sebesar US$314,30 juta.
Pendapatan periode ini tumbuh 4,20 persen secara year on year (YoY), dibandingkan kuartal III-2024 sebesar US$306,02 juta. Capaian positif ini didukung oleh PGE Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 megawatt (MW) yang mulai beroperasi penuh sejak Juni lalu. Perseroan juga mencatat laba bersih US$104,26 juta hingga kuartal III 2025 dengan EBITDA sebesar US$248,97 juta.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio mengtakan, capaian ini membuktikan kemampuan perseroan dalam memperkuat kinerja operasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. “Kami terus berupaya memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan mempercepat transisi nasional menuju energi bersih,” kata Rio dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/10).
Sementara itu, total aset lancar, PGEO juga mencatat peningkatan dari US$828,56 juta menjadi US$831,78 juta dibandingkan posisi per 31 Desember 2024.
Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani mengungkapkan terdapat sejumlah faktor utama yang menjadi stimulus diikuti sejumlah upaya untuk meningkatkan kapasitas operasional melalui sejumlah proyek strategis pada tahun ini.
“Ke depan, kami akan terus mengakselerasi pengembangan proyek-proyek strategis lainnya untuk memperkuat portofolio panas bumi nasional,” kata Ahmad Yani.
