Jakarta, FORTUNE - Maskapai penerbangan Philippine Airlines (PAL) mengumumkan akan mengajukan pailit di Amerika Serikat agar dapat merestrukturisasi kontrak, memangkas utang US$2 miliar yang menumpuk akibat pandemi Covid-19, serta beroleh modal baru sebesar US$655 juta dari proses Bab 11.
Dilansir AFP, Wakil Presiden Senior dan Kepala Keuangan APL, Nilo Thaddeus Rodriguez, mengatakan perusahaan akan mengurangi armada hingga 25 persen demi memangkas biaya sewa melalui restrukturisasi dan negosiasi ulang kontrak kepada lessor.
"Philippine Airlines akan melanjutkan operasi bisnis seperti biasa sambil menyelesaikan restrukturisasi jaringan, armada, dan organisasi kami," katanya dalam sebuah pesan video.
Kemudian, modal baru yang dimaksud antara lain berasal dari kesepakatan maskapai dengan pemasok, pemberi pinjaman, dan lessor untuk melaksanakan rencana pemulihan sebesar US$505 juta yang akan dikonversi menjadi ekuitas dan utang jangka panjang, serta US$150 juta dari pendanaan utang yang muncul setelah proses restrukturisasi dalam beberapa bulan mendatang.