Jakarta, FORTUNE - Berbagai produk organik Indonesia semakin diminati di Uni Eropa. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan,dalam pameran produk organik terbesar Eropa Biofach 2022 di Nuremberg, Jerman, Juli lalu produk andalan Indonesia tersebut berhasil meraup potensi transaksi sebesar US$2,07 juta. Produk-produk yang diminati antara lain rempah-rempah, gula kelapa, cokelat, bubuk kunyit, dan sirup nektar kelapa.
“Partisipasi Indonesia di Biofach 2022 juga memanfaatkan momentum pulihnya perekonomian di Eropa dan memanfaatkan peluang terjadinya distorsi rantai suplai bagi sebagian besar negara di Eropa sebagai akibat perang Rusia dan Ukraina. Selain itu, mempertahankan eksistensi produk organik Indonesia di dunia Internasional, baik di mata buyer maupun sesama produsen,” kata Didi.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Eka Sumarwanto menjelaskan, produk yang berlabel organik dan vegan sedang sangat diminati di pasar Eropa saat ini. Total potensi transaksi sebesar US$2,07 juta diperoleh dari Paviliun Indonesia sebesar US$827,40 ribu dan hasil pertemuan kontak dagang dengan mitra bisnis sebesar US$1,24 juta.
Tahun ini pameran diikuti 3.738 peserta dan berhasil menarik lebih dari 50.000 pengunjung dari 136 negara. Partisipasi Paviliun Indonesia pada pameran kali ini merupakan kerja sama ITPC Hamburg dengan Import Promotion Desk di Jerman.
Pada pameran ini, juga diperoleh setidaknya lebih dari 100 kontak dagang yang dilakukan peserta untuk ditindaklanjuti. Selain Jerman, buyers potensial berasal dari Denmark, Polandia, Belgia, Spanyol, Italia, Prancis, Belanda, dan Kolombia. Untuk menindaklanjuti potensi transaksi selama pameran, kami akan terus berkoordinasi dengan para peserta untuk memantau realisasi yang terjadi,” jelas Eka.
