Jakarta, FORTUNE - Citi Indonesia memandang positif langkah Indonesia yang memperkuat posisi dalam rantai pasokan global untuk logam dasar dan baterai kendaraan listrik.
Chief Economist Citi Indonesia, Helmi Arman memandang langkah tersebut akan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga perlu mendapat perhatian investor. Hal ini juga dipaparkan dalam studi dari Citi Research yang berjudul “Indonesia’s EV battery venture: Harnessing the economy’s growth potential” yang diterbitkan pada 16 September 2022.
Dirinya menyebut, dari sudut pandang makroekonomi, berkembangnya industri nikel dan baterai mobil listrik yang berorientasi ekspor tersebut akan memiliki kontribusi signifikan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
“Masuknya investasi di sektor logam dasar dan baterai mobil listrik berpotensi memperbaiki struktur neraca perdagangan hingga menaikkan peringkat utang Indonesia; walaupun dalam hal menjaga stabilitas nilai tukar, diferensial suku bunga kebijakan tetap harus diperhatikan,” ungkap Helmi Arman melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/11).