Rocket Lab didirikan Peter Beck di tahun 2006. Kala itu, pendiriannya termasuk keputusan yang berisiko mengingat ia tidak memiliki banyak pengalaman di bidang antariksa. Bahkan, peluncuran roket pertamanya sempat mengalami kegagalan.
Namun, ia tidak putus asa dan tetap berinovasi dalam peluncuran roket. Pada tahun 2013, Peter Beck menjabat di dewan direksi dan CEO Rocket Lab.
Di bawah kepemimpinannya, Rocket Lab menjadi organisasi global dalam pengembangan dan peluncuran roket, satelit, dan wahana antariksa berteknologi tinggi.
Sejak tahun 2013, ia terlibat langsung dalam memimpin pengembangan wahana peluncur Electron untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan peluncuran roket skala kecil.
Peter Beck juga memelopori teknik manufaktur kedirgantaraan canggih untuk Electron, termasuk mesin roket cetak 3D, mesin roket bertenaga pompa listrik, dan tangki bahan bakar komposit karbon penuh.
Baru-baru ini, Rocket Lab telah berhasil membukukan pertumbuhan sekitar 55 persen year to year (YoY) menjadi 105 juta dolar AS pada Q3.
Dari inovasi yang telah dikembangkannya, Peter sempat memperoleh berbagai penghargaan. Sejumlah penghargaan yang pernah diraihnya, yaitu medali emas dari Royal Aeronautical Society, medali berjasa dari Divisi Selandia Baru Royal Aeronautical Society, dan lain sebagainya.
Lewat dedikasi dan kerja kerasnya, Peter Beck jadi salah satu pengusaha yang berpengaruh di sektor produsen kedintaraan dan penyedia layanan peluncuran.
Profil Peter Beck yang memulai usahanya tanpa gelar sarjana membuktikan dirinya bisa sukses dan bisa dijadikan inspirasi.