Jakarta, FORTUNE – Pertamina mengeklaim program Cost Optimization yang dijalankan memberi dampak positif pada keuangan perusahaan. Perusahaan mencatat, program tersebut berkontribusi sekitar US$1,25 miliar atau Rp19,46 triliun (kurs Rp15.570,36 per dolar AS) di sepanjang tahun lalu.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, capaian ini tersebar di seluruh lini bisnis Pertamina, khususnya terkait efisiensi biaya dan peningkatan laba. “Upaya ini tidak sekedar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh,” katanya seperti dikutip dari laman Pertamina, Rabu (13/3).
Menurutnya, capaian ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dan berinovasi, serta mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan, dalam operasi bisnis yang lebih efisien.
“Pertamina, kini semakin kokoh dalam komitmennya untuk terus berinovasi, menjaga efisiensi operasional, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi di Indonesia,” kata Nicke.